- Mati-komat(ko+mat) = Mokat
- Bini-kobin(ko+bin) = Bokis
- Kongkow : Nongkrong (kumpul bareng)
- Titi DJ : Hati-hati di Jalan
- Gw, Wagu, Ogut, Akika : Aku, Saya
- Loe, Lo, Lu : Kamu
- Brondong : Anak Muda
- Brownis : Brondong Manis (Anak muda Manis)
- Cemen : Tidak punya nyali
- Lekong : Banci kaleng
- Bokek, Kanker(Kantong Kering) : Tidak punya duit
- Boker : Buang Air Besar
- Ngondoy : Turun
- Sherina : Serius
- TP : Tebar Pesona
- Gaptek : Gagap Teknologi
- Jadul : Jaman Dahulu
- Cincay lah : Lumayan lah
- Capcus : Pergi/Pulang
- Caur : Ancur
- Gazebo : Gag jelas Bo
- OMG : Oh My God
- Jancok : Bajingan
- Bokin : Pacar
- Meneketehe : Mana Aku Tahu
- Bokis : Bohong
- Gokil : Gila
- Curcol : Curhat Colongan
Walaupun bahasa gaul merupakan merupakan salah satu cabang dari bahasa indonesia yang digunakan untuk pergaulan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa gaul ini juga akan membawa dampak negatif bagi perkembangan dan kemajuan bahasa indonesia. Dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari adalah sebagai berikut ini :
- Masyarakat indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
- Masyarakat indonesia tidak memakai dan menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
- Masyarakat Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.
- Penyalahgunaan arti bahasa Indonesia yang terdapat pada kamus besar bahasa inonesia. Misalnya saja kata “lebai” dalam bahasa gaul artinya berlebihan. Namun jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, jika berfungsi sebagai kata benda atau nomina, “lebai” mempunyai arti sebagai pegawai mesjid atau orang yang mengurus suatu pekerjaan yang berkaitan dengan agama islam. Sedangkan dalam kesusastraan klasik “lebai” artinya adalah orang yang selalu bernasib sial.
- Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. yang mana pada penulisan bahasa indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.
Sebagai bangsa Indonesia seharusnya kita harus bangga dengan bahasa kita sendiri yaitu Bahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia ini tidak kita dapat dengan begitu saja. Bahasa Indonesia yang kita pakai sebagai bahasa Negara ini telah membuat para pemuda dan pemudi Indonesia untuk bersatu padu melawan para penjajah. Tidak apa – apa bila kita ingin menggunakan bahasa gaul maupun bahasa salon. Tapi kita harus tahu dimana dan kapan kita memakai dan menggunakan bahasa gaul dan bahasa salon tersebut. Dan akan lebih baiknya lagi, bila kita sebagai warga Negara Indonesia lebih membiasakan diri lagi untuk mempelajari, memahami, dan menggunakan bahasa Indonesia di dalam kehidupan sehari – hari. Agar ke depanannya, bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional.
Untuk lebih lengkapnya bisa di download di sini
http://www.4shared.com/document/jMrwDaUb/Bahasa_Indonesia1.html
http://www.mediafire.com/?qz384l53a6qlygs
http://cesarzc.wordpress.com/tag/bahasa-indonesia/
http://www.um-pwr.ac.id/web/artikel/390-bahasa-indonesia-antara-variasi-dan-penggunaan.html
http://www.unjabisnis.com/2010/06/perkembangan-bahasa-indonesia-di-zaman-modern.html
http://nstens.wordpress.com/2009/10/20/perkembangan-bahasa-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_prokem_Indonesia
http://bukucatatan-part1.blogspot.com/2009/06/skripsi-bahasa-gaul-remaja-indonesia.html
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_10390/title_tugas-bahasa-indonesia/
http://atqomohammed.blogspot.com/2010/03/perkembangan-bahasa-gaul-di-indonesia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
http://usupress.usu.ac.id/files/Bahasa%20Indonesia%20Baku_Normal_bab1.pdf
http://clubbing.kapanlagi.com/showthread.php?t=46287
http://mangzaka.blogspot.com/2010/09/bahasa-indonesia-antara-jati-diri-dan.html