Jongin

Jongin

Minggu, 30 Juni 2013

TUGAS SOFTSKILL TERAKHIR

Nama             : Triadelina
NPM              : 55409503
Matkul           : Pengantar Komputasi Modern
Dosen             : Rina Noviana, SKom, MMSI
Tanggal          : Senin, 01 Juli 2013
Kelas               : 4IA21


Implementasi dan Masa Depan dari Cloud Computing



Implementasi Cloud Computing Pada Jejaring Pendidikan Nasional



Dalam konteks JARDIKNAS idealnya cloud computing dapat implentasikan di tingkat nasional, Artinya cukup satu infrastruktur di pusat, kemudian seluruh workstation akan mengakses Dengan melakukan implementasi infrastruktur diatas diharapkan adanya efisiensi pada sisi pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak dengan tercapainya kondisi berikut:

  1. Di setiap titik sekolah, kantor wilayah setingkat kota/kabupaten tidak diperlukan lagi pengadaan server karena seluruh fungsi server telah dijalankan pada cloud computing server array yang ada di NOC pusat.
  2. Penggunaan Live CD dengan sistem operasi yang berbasis opensource pada PC yang digunakan di setiap titik dapat menghemat biaya lisensi di tiap PC yang digunakan selain itu kondisi ini juga menyababkan tidak diperlukannya pengadaan PC dengan tingkat komputasi tinggi. Karena sebagian besar proses komputasi dilakukan di server, maka fungsi dari PC workstation hanya untuk menjalankan web browser saja sehingga PC standar tanpa hardiskpun dapat digunakan.
  3. Di sisi server dapat digunakan aplikasi cloud computing yang berbasis Open Source seperti EyeOS yang sudah cukup matang untuk digunakan secara luas. Penggunaan Sistem Operasi berbasis Open Source pada server yang digunakan untuk melayani cloud computing ini juga sangat dimungkinkan.
Selain efisiensi diatas, implementasi cloud computing juga menjawab sebagian besar masalah-masalah teknis yang telah teridentifikasi antara lain:

  1. Penggunaan Live CD sebagai boot device pada setiap titik sekolah meminimalisir terjadinya gangguan padaOperating system, terganti dengan tidak disengajanya setting proxy serta jaringan dan yang terpenting adalah meminimalisir kemungkinan serangan virus/trojan pada PC yang dapat mengganggu para siswa dalam menggali ilmu.
  2. Dengan dieliminasinya kebutuhan server pada setiap titik maka dapat dipastikan hal ini tidak akan menjadi kendala lagi.
  3. Dengan dua kondisi diatas juga meminimalisir kebutuhan adanya pihak ketiga untuk melakukan perawatan dan perbaikan infrasturktur saat terjadi gangguan.
  4. Di sisi server dengan mengimplementasikan satu dari dua jenis arsitektur yang telah disebutkan diatas (gridcomputing dan transactional computing) meningkatkan jaminan kehandalan dan aksesabilitas dari sistem.

Salah satu alternatif aplikasi sebagai solusi implementasi cloud computing di sisi server adalah dengan EyeOS. Aplikasi berbasis open source ini telah dikembangkan sejak release pertamanya di tahun 2005, kini telah beranjak hingga versi 2.x[5].
Meski telah dipersiapkan dengan distribusi basic package yang telah dilengkapi dengan aplikasi yang cukup banyak, EyeOS juga didukung oleh ratusan aplikasi yang dapat kita pasang kapanpun diperlukan[6]. EyeOS juga dibangun agar memudahkan pengembangan aplikasi baru di atasnya.
Untuk dapat menggunakan EyeOS ini hanya dibutuhkan Apache, PHP5 dan MySQL sehingga relatif mudah untuk diimplementasikan oleh siapapun dan memungkinkan penggunaan perangkat lunak dan perangkat yang lebih variatif. Bagi developer, eyeOS menyediakan eyeOS Toolkit, sekumpulan library dan fungsi-fungsi untuk membuat aplikasi di eyeOS. Adanya sistem terintegrasi Portage-based eyeSoft menjadikan developer dapat membuat repository sendiri bagi eyeOS.
Setiap bagian desktop memiliki aplikasinya sendiri-sendiri, menggunakan javascript untuk mengirimkan server commandsuntuk berinteraksi dengan penggunanya. Misalnya saat user membuka sebuah aplikasi, maka sebuah event informationakan dikirimkan ke server. Server kemudian mengirim balik task ke client untuk dilaksanakan dalam format XML.

Contoh lain dari Implementasi Cloud Computing

  1. Contoh dari penerapan Cloud Computing ialah Google Docs. Google Docs merupakan salah satu aplikasi yang dikembangkan Google untuk kebutuhan manajemen dokumen. Khususnya aplikasi office. Mulai dari pengolah kata (word processor), pengolah lembar kerja (spreadsheet) dan presentasi (presentation). Google Docs bukan hanya menyimpan saja, namun juga bisa digunakan untuk untuk mengolah, menyimpan, membuat, meng-edit dokumen perkantoran seperti layaknya Microsoft Office pada Windows atau Open Office pada Linux dengan secara online.
  2. Contoh penerapan teknik cloud computing di bidang pemerintahan adalah implementasi cloud computing pada BPPT (badan pengkajian dan penerapan teknologi) dibidang riset dan layanan ICT. Dengan penggunakan layanan cloud, klien akan diuntungkan dalam berbagai hal. Antara lain klien dapat memangkas nilai investasi ICT-nya (operational expenditure) dan hanya berinvestasi untuk operasionalnya saja operational expenditure) sehingga bisa menghemat anggaran belanja. juga kemudahan dalam hal maintenance dan trouble shooting.
  3. Contoh Cloud Computing di Perusahaan , jika sebuah perusahaan membutuhkan aplikasi CRM (Costumer Relationship Management). Dalam contoh di atas, perusahaan Microsoft telah menyediakan aplikasi CRM yang dapat langsung digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan. Perusahaan yang membutuhkan itu tinggal menghubungi perusahaan Microsoft untuk menyambungkan perusahaannya (dalam hal ini melalui internet) dengan aplikasi CRM & tinggal memakainya. Dan pembayaran dilakukan per bulan, per triwulan, per semester, per tahun atau sesuai kontrak yang dibuat. Jadi, perusahaan yang membutuhkan aplikasi CRM tadi, tidak perlu melakukan investasi awal untuk pembelian hardware server dan tenaga ahli TI. Itulah salah satu manfaat dari cloud computing yang dapat menghemat anggaran suatu perusahaan.

Masa Depan Cloud Computing
Dari artikel sebelumnya, kita sudah mengetahui apa itu cloud computing dan kegunaannya. Banyak Negara dan perusahaa sekarang ini sudah menggunakan jasa cloud computing untuk memberikan kemudahan penyimpanan data.

Cloud Computing Merambah ke Dunia Gaming
Salah satu masa depan dari cloud computing adalah pengembangan dalam industri mobile game. Contoh perusahaan berbasis cloud gaming adalah OnLive, Gaikai, dan Otoy menjalankan game buatan mereka dari server mereka dan melakukan streaming ke komputer/perangkat pengguna/klien. Inilah yang menyebabkan mereka sulit dibajak, karena berjalan diatas "awan"."

Beberapa publisher serius dalam berpindah ke cloud-based gaming agar menjadi standar dalam industri game. Ini adalah pemecahan yang mutualis, dimana pengembang bisa mendapat penghasilan secara maksimal dan mengalahkan pembajakan dan konsumen mendapat pengalaman bermain yang berkualitas, meski dengan koneksi internet pas-pasan hampir tidak ada bedanya antara cloud gaming dan PC/console gaming, dikutip dari VentureBeat. CEO OnLive Steve Perlman berpendapat cloud gaming adalah jenis game yang tersedia 10 tahun kedepan.

Perusahaan gaming bisa mendapat uang dari cloud-based gaming melalui dua kemungkinan, atau penggabungan keduanya. Yaitu memberi biaya berlangganan per bulan untuk pengguna atau memasang biaya untuk game baru, seperti layaknya toko video game. Atau lakukan seperti yang dilakukan OnLive, memasang biaya berlangganan dan tarif untuk judul baru dari sebuah game.

Keuntungan dari cloud gaming ini tentu menguntungkan publisher game dan bagi gamer, tidak akan ada cheat dalam cloud gaming.



Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

TUGAS SOFTSKILL TERAKHIR

Nama             : Triadelina
NPM              : 55409503
Matkul           : Pengantar Komputasi Modern
Dosen             : Rina Noviana, SKom, MMSI
Tanggal          : Senin, 01 Juli 2013
Kelas               : 4IA21


Pengertian Cloud Computing, Kelebihan dan Kelemahannya


Cloud Computing adalah sesuatu teknologi komputasi yang berfokus pada pemanfaatan kemampuan internet dalam melalukan tugas komputer pada umumnya. Komputasi yang dinamis terukur dan sering virtual sumber daya disediakan sebagai layanan melalui internet. Cloud computing memberikan layanan berupa peranti lunak, akses data, dan penyimpanan data tanpa penggunanya harus tahu letak pemberi layanan secara fisik serta bagaimana layanan tersebut bekerja.

Gambar 1. Teknologi Cloud Computing

Karakteristik Cloud Computing
1. On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan.

2. Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan.

3. Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien.

4. Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan.

5. Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran.

Jenis Model Layanan Cloud Computing
Dijelaskan oleh NIST (Mell dan Grance, 2009) sebagai berikut :

1. Cloud Software as a Service (SaaS)
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menggunakan aplikasi penyedia dapat beroperasi pada infrastruktur awan. Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klien melalui antarmuka seperti web browser (misalnya, email berbasis web). Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari termasuk jaringan, server, sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi individu, dengan kemungkinan pengecualian terbatas terhadap pengaturan konfigurasi aplikasi pengguna tertentu.

2. Cloud Platform as a Service (PaaS)
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menyebarkan aplikasi yang dibuat konsumen atau diperoleh ke infrastruktur komputasi awan menggunakan bahasa pemrograman dan peralatan yang didukung oleh provider. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari termasuk jaringan, server, sistem operasi, atau penyimpanan, namun memiliki kontrol atas aplikasi disebarkan dan memungkinkan aplikasi melakukan hosting konfigurasi.

3. Cloud Infrastructure as a Service (IaaS)
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk memproses, menyimpan, berjaringan, dan komputasi sumberdaya lain yang penting, dimana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak secara bebas , dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari tetapi memiliki kontrol atas sistem operasi, penyimpanan, aplikasi yang disebarkan, dan mungkin kontrol terbatas komponen jaringan yang pilih (misalnya, firewall host).
  

Gambar 2. Layanan Cloud Computing


Komponen Cloud Computing
Ada tiga komponen dasar komputasi awan dalam topologi yang sederhana menurut Velte (2010) yaitu clients, datacenter, and distributed servers.


Gambar 3. Komponen Cloud Computing


Kelebihan Cloud Computing
  1. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
  2. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
  3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
  4. Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
  5. Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.


Kekurangan Cloud Computing
  1. Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban.
  2. Perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing.
  3. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.




Sumber 1                         Sumber 4
Sumber 2                         Sumber 5

Jumat, 10 Mei 2013

SOFTSKILL - TUGAS KE 3


Nama             : Triadelina
NPM              : 55409503
Matkul           : Pengantar Komputasi Modern
Dosen             : Rina Noviana, SKom, MMSI
Tanggal          : Jumat, 10 Mei 2013
Kelas               : 4IA21



Jenis Komputasi Modern

Jenis komputasi modern dibedakan menjadi 3 teknologi computing, antara lain :

1. Mobile Computing



Pengertian :
Mobile computing (komputasi bergerak) merupakan kemajuan teknologi komputer sehingga dapat berkomunikasi menggunakan jaringan tanpa menggunakan kabel serta mudah dibawa atau berpindah tempat, tetapi berbeda dengan komputasi nirkabel. Beberapa pengertian tentang mobile computing diantaranya :
  • Mobile computing merupakan paradigma baru dari teknologi yang mampu melakukan komunikasi walaupun user melakukan perpindahan.
  • Merupakan kemajuan teknologi komputer, sering disebut sebagai mobile computer (portable computer) yang dapat berkomunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel).
  • Merupakan sekumpulan peralatan(hardware), data, dan perangkat lunak aplikasi yang bermobilisasi/berpindahlokasi.
  • Merupakan kelas tertentu dari system terdistribusi dimana beberapa node dapat melepaskan diri dari operasi terdistirbusi, bergerak bebas, dan melakukan koneksi kembali pada jaringan yang berbeda.
  • Tidak sama dengan wireless computing.

Contoh penerapan Mobile Computing dalam kehidupan sehari-hari :
1. Smartphone Blackberry
Blackberry merupakan salah satu smartphone yang menerapkan teknologi mobile computing. Salah satu fasilitas yang ada di blackberry untuk berkomunikasi antara satu sama lain yaitu blackberry messenger atau yang lebih dikenal BBM. Fasilitas dari blackberry ini menggunakan PIN code dalam berkomunikasi satu sama lain. PIN code ini hanya untuk membedakan antara blackberry satu dengan blackberry yang lain. PIN code ini terdiri dari 8 digit, yang terdiri dari alphabet dan numerik.

2. Taxi Dispatch
Taxi Dispatch adalah adalah salah satu contoh applikasi mobile computing. Taksi dispacth merupakan sebuah sistem komunikasi yang menghubungkan antara mobil taksi, operator atau server, dan calon penumpang. Taksi dispacth memungkinkan server dapat mengetahui posisi calon penumpang dengan cepat dan dengan segera mengirimkan datanya kepada lima sopir taksi terdekat hal ini mengurangi waktu yang diperlukan dalam berkomunikasi antara sopr taksi dan server sehingga penumpang tidak perlu menunggu terlalu lama.
Selain itu, adanya sistem komunikasi ini mengurangi miss komunikasi antara sopir taksi dan server yang dapat menyebabkan berbagai kesalahan misalnya, penumpang dijemput oleh lebih dari satu taksi sekaligus atau penumpang tidak dijemput oleh taksi. Taxi Dispacth menggunakan jaringan GPRS. Jaringan ini langsung menghubungkan semua taksi dengan server. Server bertugas menerima dan mengolah data dari calon penumpang dan dari taksi, sehingga dapat diketahui posisi taksi yang terdekat dengan penumpang. Proses kerja taxi dispatch :

  • Calon penumpang memesan taxi melalui applikasi pemesanan taksi.
  • Server yang telah menerima data dari penumpang segera mancari 5 taksi yang posisinya terdekat dengan penumpang.
  • Para sopir taksi yang telah dihubungi oleh server, segera mengkonfirmasikan apakah akan menjemput penumpang atau memilih penumpang lain.
  • Penumpang menerima konfirmasi dari server tentang informasi taksi yang akan menjemputnya. 

2. Grid Computing


Pengertian :
Komputasi menggunakan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis dan terhubung dalam jaringan untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar. Ada beberapa daftar yang dapat digunakan untuk mengenali sistem komputasi grid, adalah :
  • Sistem untuk koordinat sumber daya komputasi tidak dibawah kendali pusat.
  • Sistem menggunakan standard dan protocol yang terbuka.
  • Sistem mencoba mencapai kualitas pelayanan yang canggih, yang lebih baik diatas kualitas komponen individu pelayanan komputasi grid.

Grid computing merupakan sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara vitual.

Contoh penerapan Grid Computing dalam kehidupan sehari-hari :
Sebuah sistem Grid dapat dikembangkan dengan menggunakan berbagai macam sistem operasi yang ada saat ini. Sebagai contoh, dengan menggunakan salah satu distro Linux yang memang dikhususkan untuk clustering, yaitu Rocksclusters (http://www.rocksclusters.org). Pada distro ini, sudah dilengkapi dengan paket-paket yang dibutuhkan untuk keperluan Grid, seperti PBS, MPI dan juga Globus Toolkit (http://www.globus.org). NIS (Network Information System) serta NFS (Network File System) juga bisa langsung digunakan. Berikut ini contoh Beberapa kluster/grid computing yang ada di Indonesia adalah :


3. Cloud Computing



Pengertian :
Cloud Computing adalah sesuatu teknologi komputasi yang berfokus pada pemanfaatan kemampuan internet dalam melalukan tugas komputer pada umumnya. Komputasi yang dinamis terukur dan sering virtual sumber daya disediakan sebagai layanan melalui internet. Cloud computing memberikan layanan berupa peranti lunak, akses data, dan penyimpanan data tanpa penggunanya harus tahu letak pemberi layanan secara fisik serta bagaimana layanan tersebut bekerja.

Contoh penerapan Cloud Computing dalam kehidupan sehari-hari :
1. Google Dosc
Google Docs memberikan layanan berupa peranti lunak perkantoran yang cukup diakses menggunakan browser. Tanpa perlu lagi menginstal dan melakukan berbagai konfigurasi di berbagai perangkat seperti, komputer, notebook, komputer tablet, atau ponsel, kita bisa langsung mengakses Google Docs. Selain aplikasi perkantoran, Google Docs juga menyediakan layanan penyimpanan dokumen. Jadi sepanjang kita terkoneksi ke internet, kita bisa bekerja mengolah dokumen tersebut.

2. Dropbox
Dropbox merupakan layanan komputasi awan yang menyediakan ruang penyimpanan untuk foto (gambar), dokumen, dan video. Setiap file yang disimpan akan otomatis tersinkronisasi baik dengan komputer, ponsel, maupun dengan situs Dropbox.
Dengan memanfaatkan layanan Dropbox, Anda bisa memulai pekerjaan Anda di kantor dan menyelesaikannya di rumah tanpa harus membawa file dokumen Anda pulang menggunakan USB Flash atau malah mengirimkannya melalui e-mail ke alamat e-mail Anda sendiri.
Untuk dapat memanfaatkan Dropbox, Anda harus mengunduh dan menginstal aplikasi Dropbox di komputer atau di ponsel Anda. Selain itu, Anda juga diminta untuk mendaftar ke situs Dropbox www.dropbox.com dan login dengan username Anda.
Dropbox menyediakan setidaknya tiga pilihan kapasitas layanan, yaitu 2 GB, 50 GB, dan 100 GB. Secara default, Anda akan mendapatkan layanan sebesar 2 GB yang gratis. Bila ingin mendapatkan lebih, Anda bisa membayar sejumlah US$9,99 per bulan untuk kapasitas 50 GB atau US$19,99 per bulan untuk 100 GB.
Dropbox bukan hanya bisa digunakan untuk menyimpan dan melakukan sinkronisasi file Anda ke berbagai perangkat, namun bisa juga digunakan untuk berbagi file dengan pengguna lain. Feature ini sangat bermanfaat bagi Anda yang bekerja dalam tim dengan beberapa rekan Anda dan mengerjakanfile yang sama.
Dengan menyimpan file Anda di Dropbox, Anda tak perlu khawatir bila suatu ketika harddisk Anda rusak. File Anda yang tersimpan di Dropbox akan tetap aman. Dropbox juga menyediakan feature“undo” dan “undelete” untuk mengatasi masalah seandainya ada file yang tak sengaja terhapus.




Jumat, 12 April 2013

SOFTSKILL - TUGAS KE 2

SOFTSKILL KOMPUTASI MODERN

Nama             : Triadelina
NPM              : 55409503
Matkul           : Pengantar Komputasi Modern
Dosen             : Rina Noviana, SKom, MMSI
Tanggal          : Jumat, 12 April 2013
Kelas               : 4IA21

---------------------------------------------------------------------------------
  1. Apa yang kamu ketahui tentang komputasi modern? 
  2. Sebutkan macam macam komputasi modern! 
  3. Apa definisi dari komputasi? 
  4. Apa yang kamu ketahui tentang pemrosesan paralel (paralel processing)? 
  5. Bagaimana hubungan antara komputasi modern dengan pemrosesan paralel? 
  6. Buatlah secara ringkas sejarah dari komputasi modern!
----------------------------------------------------------------------------------

Komputasi Modern
Sebelum adanya komputasi modern, orang zaman dahulu melakukan penghitungan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu, atau menggunakan jari-jari tangan. Namun seiring berkembangnya zaman dan teknologi. Untuk melakukan perhitungan, manusia dapat melakukannya dengan sebuah komputer. Sehingga komputasi modern dapat kita artikan sebagai sebuah konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyimpannya dalam sebuah memory, memory disini bisa juga dari memory komputer. Oleh karena pada saat ini kita melakukan komputasi menggunakan komputer maka bisa dibilang komputer merupakan sebuah komputasi modern.
Dalam kerjanya komputasi modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada, dan perhitungan yang dilakukan itu meliputi :
  1. Akurasi (big, Floating point)
  2. Kecepatan (dalam satuan Hz)
  3. Problem Volume Besar (Down Sizzing atau pararel)
  4. Modeling (NN & GA)
  5. Kompleksitas (Menggunakan Teori big O)

Macam-Macam Komputasi Modern
1. Mobile Computing atau Komputasi Bergerak
Mobile computing (komputasi bergerak) merupakan kemajuan teknologi komputer sehingga dapat berkomunikasi menggunakan jaringan tanpa menggunakan kabel serta mudah dibawa atau berpindah tempat, tetapi berbeda dengan komputasi nirkabel. Contoh dari mobile computing adalah GPS, smart phone, dan sebagainya.

2. Grid Computing
Komputasi menggunakan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis dan terhubung dalam jaringan untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar. Ada beberapa daftar yang dapat digunakan untuk mengenali sistem komputasi grid, adalah :
  • Sistem untuk koordinat sumber daya komputasi tidak dibawah kendali pusat.
  • Sistem menggunakan standard dan protocol yang terbuka.
  • Sistem mencoba mencapai kualitas pelayanan yang canggih, yang lebih baik diatas kualitas komponen individu pelayanan komputasi grid.

3. Cloud Computing  
Komputasi yang dinamis terukur dan sering virtual sumber daya disediakan sebagai layanan melalui internet. Contoh : DropBox

Komputasi
Komputasi adalah cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Hal ini ialah apa yang disebut dengan teori komputasi, suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer.

Pemrosesan Paralel
Pemrosesan paralel adalah komputasi dua atau lebih tugas pada waktu bersamaan dengan tujuan untuk mempersingkat waktu penyelesaian tugas-tugas tersebut dengan cara mengoptimalkan resource pada sistem komputer yang ada untuk mencapai tujuan yang sama. Pemrosesan paralel dapat mempersingkat waktu ekseskusi suatu program dengan cara membagi suatu program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang dapat dikerjakan pada masing-masing prosesor secara bersamaan.

Hubungan antara Komputasi Modern dengan Pemrosesan Paralel
Hubungan antara komputasi modern dan parallel processing sangat berkaitan, karena penggunaan komputer saat ini atau komputasi dianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyelesaian masalah secara manual. Dengan begitu peningkatan kinerja atau proses komputasi semakin diterapkan, dan salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kecepatan perangkat keras. Dimana komponen utama dalam perangkat keras komputer adalah processor. Sedangkan parallel processing adalah penggunaan beberapa processor (multiprocessor atau arsitektur komputer dengan banyak processor) agar kinerja computer semakin cepat.
Kinerja komputasi dengan menggunakan paralel processing itu menggunakan dan memanfaatkan beberapa komputer atau CPU untuk menemukan suatu pemecahan masalah dari masalah yang ada. Sehingga dapat diselesaikan dengan cepat daripada menggunakan satu komputer saja. Komputasi dengan paralel processing akan menggabungkan beberapa CPU, dan membagi-bagi tugas untuk masing-masing CPU tersebut. Jadi, satu masalah terbagi-bagi penyelesaiannya. Tetapi ini untuk masalah yang besar saja, komputasi yang masalah kecil, lebih murah menggunakan satu CPU saja.

Sejarah Komputasi Modern
Komputasi Modern pertama kali digagasi oleh John Von Neumann. Beliau di lahirkan di Budapest, ibukota Hungaria pada 28 Desember 1903 dengan nama Neumann Janos. Adapun beberapa karya yang telah ia lahirkan antara lain : bidang matematika, teori kuantum, game theory, fisika nuklir, dan ilmu komputer. Beliau juga merupakan salah seorang ilmuwan yang sangat berpengaruh dalam pembuatan bom atom di Los Alamos pada Perang Dunia II lalu. Kepiawaian John Von Neumann teletak pada bidang teori game yang melahirkan konsep automata, teknologi bom atom dan komputasi modern yang kemudian melahirkan komputer.
Secara kasar, kita dapat membagi sejarah komputasi modern ke dalam era berikut :
1970-an: Timesharing (1 komputer dengan banyak pengguna)
1980-an: Personal komputer (1 komputer per user)
1990-an: Komputasi paralel (banyak komputer per user) Sampai sekitar tahun 1980, komputer besar, mahal, dan terletak di pusat-pusat komputer.

Berikut ini beberapa contoh komputasi modern sampai dengan lahirnya ENIAC :
  • Konrad Zuse’s electromechanical “Z mesin”. Z3 (1941) sebuah mesin pertama menampilkan biner aritmatika, termasuk aritmatika floating point dan ukuran programmability. Pada tahun 1998, Z3 operasional pertama di dunia komputer itu dianggap sebagai Turing lengkap.
  • Non-programmable Atanasoff-Berry Computer  yang di temukan pada tahun 1941 alat ini menggunakan tabung hampa berdasarkan perhitungan, angka biner, dan regeneratif memori kapasitor. Penggunaan memori regeneratif diperbolehkan untuk menjadi jauh lebih seragam (berukuran meja besar atau meja kerja).
  • Komputer Colossus ditemukan pada tahun 1943, berkemampuan untuk membatasi kemampuan program pada alat ini menunjukkan bahwa perangkat menggunakan ribuan tabung dapat digunakan lebih baik dan elektronik reprogrammable. Komputer ini digunakan untuk memecahkan kode perang Jerman.
  • The Harvard Mark I ditemukan pada 1944, mempunyai skala besar, merupakan komputer elektromekanis dengan programmability terbatas.
  • US Army’s Ballistic Research Laboratory ENIAC ditemukan pada tahun 1946, komputer ini digunakan unutk menghitung desimal aritmatika dan biasanya disebut sebagai tujuan umum pertama komputer elektronik  (ENIAC merupaka generasi yang sudah sangat berkembang di zamannya sejak komputer pertama Konrad Zuse ’s Z3 yang ditemukan padatahun 1941).

Kamis, 21 Maret 2013

JURNAL KOMPUTASI MODERN


Nama             : Triadelina
NPM              : 55409503
Matkul           : Pengantar Komputasi Modern
Dosen             : Rina Noviana
Tanggal          : 21 Maret 2013
Kelas               : 4IA21


I. Mobile Computing : The Missing Link Untuk Konstruksi Efektif TI


  Abstrak
Dalam pembangunan teknologi informasi ini telah diterapkan lambat dibandingkan dengan industri lainnya sektor. Salah satu alasan diulang dalam banyak makalah dan laporan adalah bahwa industri konstruksi harus membangun produk dalam keadaan tidak nyaman bagi dukungan IT yang tepat. Konvensional komputer tidak efektif untuk menangkap data di tempat-tempat asal atau untuk memberikan atau proses data di mana mereka sangat diperlukan. Setelah melakukan serangkaian proyek eksperimental, disebut e-situs, kami memperoleh keyakinan bahwa komputasi mobile, mengintegrasikan perangkat mobile, komunikasi nirkabel dan layanan mobile, menyajikan rantai yang hilang dalam Konstruksi Teknologi Informasi, sehingga memberikan sesuai informasi mengalir dalam siklus hidup produk bangunan. Makalah ini akan menjelaskan hasil langsung maupun umum lebih banyak pertanyaan dan kesimpulan berdasarkan proyek-proyek yang dilakukan.

1. Pengantar
Pada tahun 1938, Konrad Zuse, seorang insinyur sipil, membangun mekanik komputer elektronik pertama biner Z1, untuk memecahkan masalah statis konstruksi yang menjadi lebih dan lebih kompleks (Ceruzzi, 1981). Pada pertengahan 1950-an program bahasa FORTRAN membuka kemungkinan bagi insinyur untuk menggunakan komputer, dimana insinyur sipil banyak lakukan. Hal ini terjadi khususnya di bidang analisis numerik, dan secara bertahap juga untuk bidang konstruksi lainnya. Semakin banyak proses dukungan komputer diperoleh, dan disebut "sehingga pulau-pulau otomatisasi "perlahan tumbuh (Fenves, 1996; Hannus, 1996). Peneliti di bidang teknik sipil sering di garis depan dalam menggunakan teknologi baru untuk memecahkan masalah tertentu mereka.
Hal ini sering dicatat bahwa adopsi teknologi informasi dalam industri konstruksi telah lambat, jauh lebih lambat dibandingkan dengan industri lainnya. Peneliti masih percaya bahwa mereka memiliki banyak solusi fantastis, hanya saja mereka tidak memiliki cara untuk meyakinkan industri konstruksi menggunakannya. Beberapa proyek penelitian ditangani masalah ini dan berusaha untuk membawa hasil penelitian lebih dekat dengan praktek (misalnya Scenic, 2003) atau meminta praktek apa yang benar-benar ingin (ELSEWISE, 2003).
Salah satu yang diakui alasan untuk tidak berhasil dalam pembuatan TI efektif dalam industri konstruksi berhubungan pada satu sisi ke sisi kompleksitas solusi yang ditawarkan, dan di sisi lain, untuk mengabaikan hambatan nyata di proses konstruksi, di mana TI akan benar-benar membuat sesuatu bekerja lebih baik. Tingkat tinggi kompleksitas khas untuk produk terintegrasi dan model proses, yang tentu bisa memecahkan banyak masalah, tetapi permintaan usaha besar dan masih dalam pengembangan dalam mencari yang mudah digunakan pendekatan implementasi (Eastman dan Augenbroe 1998; Tibaut dan 2003 Rebolj). Yang paling efektif solusi TI yang telah membantu industri konstruksi pada umumnya terkait dengan komunikasi dan tampak sepele: mesin faks dan ponsel. Para penulis menyatakan bahwa komunikasi dan pertukaran informasi antara para pelaku dalam proyek konstruksi adalah topik mana potensi TI, komputasi teknologi mobile khususnya, akan mengakibatkan hasil yang paling efektif.

2. Komputasi mobile
Istilah "mobile" komputasi atau "komputasi di mana-mana" tidak memiliki definisi yang jelas, walaupun beberapa studi sudah mencoba survei ini-daerah penanaman cepat teknologi informasi. komputasi Mobile tidak hanya melibatkan perangkat komputasi mobile (seperti laptop, notebook, PDA dan komputer dpt dipakai), yang dirancang untuk dibawa berkeliling, tetapi juga mobile (yang dalam prakteknya berarti nirkabel) jaringan yang komputer ini tersambung. layanan khusus merupakan komponen ketiga, pembulatan keluar definisi mobile computing.
Meskipun jumlah makalah penelitian menangani komputasi mobile adalah sederhana, tidak ada keraguan bahwa banyak penelitian masih berlangsung, bahkan mungkin terlalu cepat untuk kertas yang akan diterbitkan. Sebagai salah satu teknologi menyusul lain (Jefferson dan Orubeondo, 2000; Mobileinfo, 2003), dan teknis solusi pasti menjadi lebih konsisten dan dapat diandalkan, lebih masuk akal untuk berkonsentrasi pada umum konsep dan masalah. Satu masalah tersebut adalah adaptasi dari sistem informasi yang ada cocok untuk efisien integrasi dengan komputasi mobile. Tetapi pertama-tama kita harus mengidentifikasi masalah kritis, yang komputasi mobile dapat memberikan solusi yang efektif. Dalam hal ini, kami setuju dengan kedok bahwa "... sampai saat itu, komputasi mobile hanya akan tetap menjadi aplikasi ceruk merepotkan bagi mereka yang mampu membayar untuk itu” (Vizard, 2000).

2.1 MOBILE COMPUTING DALAM KONSTRUKSI
Masalah mengendalikan komputer mobile dengan suara, yang juga merupakan persyaratan untuk dpt dipakai komputer, telah menarik beberapa peneliti. Di bidang teknik sipil, laporan menarik dapat ditemukan untuk aplikasi berorientasi inspeksi (Garrett dan Sunkpho, 2000), dan navigasi melalui gambar  (Reinhardt dan Scherer 2000). Di bidang konstruksi, gambar adalah salah satu tipe yang paling penting dari dokumen, dan oleh karena itu software untuk mengelola mereka merupakan syarat yang diperlukan untuk komputasi mobile di konstruksi. AutoDesk's perbaikan di tempat Lihat menawarkan melihat, mark-up perubahan desain, proyek dokumen situs- query menggunakan alat ukur digital, dan sinkronisasi (Hernandez 2000). Informasi Geografis System (GIS) sudah tersedia untuk beberapa PDA juga. Manajemen proyek adalah wilayah lain di mana ekstensi untuk terminal mobile dapat menjadi sangat efektif (Onsyss, 2003). Di sisi lain yang lebih dan lebih aplikasi menjadi web-enabled (Alshawi dan Ingirige, 2003), yang secara otomatis memperluas mereka kegunaan untuk mendukung perangkat mobile-browser yang terhubung ke Internet. EBautagebuch adalah berbasis web -Daftar-seperti aplikasi punch, yang dikembangkan untuk digunakan pada PDA untuk kegiatan perekaman di situs bangunan (Menzel et. Al 2002b.,). aplikasi lebih lanjut yang berkaitan dengan pemeriksaan dan jembatan pemeriksaan lapangan, sebagian besar mereka adalah khusus pada tugas tertentu.
Lain pendekatan yang lebih holistik, berasal dari Jepang, di mana Daito Trust Konstruksi Perusahaan mengembangkan sistem komputasi skala mobile-besar yang disebut DK Jaringan (Daito 2000). Jaringan ini terdiri yang dikembangkan perangkat keras khusus dan komponen perangkat lunak. Masih harus dilihat banyak perusahaan bagaimana bekerja sama dalam sebuah proyek konstruksi akan mampu mengikuti pendekatan ini. Bagi kebanyakan perusahaan, perangkat standar, jaringan nirkabel dan layanan yang harus tersedia di pasaran dengan harga terjangkau untuk menjadi menarik. Namun demikian, dipahami bahwa aplikasi mobile computing menjadi lebih kompleks, seperti misalnya dalam kasus operasi pilling (Ward et. al 2002.,).
Pada musim gugur 2000, sebuah-pendidikan penelitian proyek percobaan serbaguna disebut Mobile Computing di Situs Konstruksi (atau e-site, untuk pendek) diluncurkan di Fakultas Teknik Sipil Universitas dari Maribor (Rebolj et al 2001.,). Proyek ini telah dilakukan oleh TI Konstruksi Centre dan dilakukan oleh mahasiswa dan insinyur dari industri konstruksi. Tujuan dari proyek ini untuk menjawab pertanyaan terbuka tentang bagaimana komputasi mobile bekerja di situs, apa perubahan organisasi yang diperlukan, adalah komersial umum layanan jaringan telepon selular yang cukup untuk komputasi mobile di konstruksi, bagaimana kompleks adalah masalah mengintegrasikan mobile computing ke dalam sistem informasi yang ada (yang masih belum terintegrasi apabila diinginkan sendiri), dan apa upaya pendidikan akan diperlukan. The ujian akhir, yang dilakukan pada tahun 2001 (Gambar 1), menunjukkan bahwa efisiensi pertukaran informasi dalam konstruksi, antara peserta konstruksi dan dalam lokasi konstruksi itu sendiri, bisa diperbaiki signifikan bahkan dengan menggunakan mobile komponen komputasi saat ini: tanpa perubahan, PDA tersedia, mobile telepon dan lain jaringan nirkabel yang ada, dan layanan web. Proyek ini telah berlanjut di tahun 2002 (Magdič et. Al., 2002) dan pada tahun 2003. Hasil membuktikan potensi tinggi untuk komputasi mobile industri konstruksi.
Di sisi lain, kita dihadapkan dengan paradoks lain. Saat ini, banyak insinyur masih menggunakan alat yang jauh dari negara-of-the-art-, dan mereka sangat enggan untuk mengubah alat. Situasi ini menyebabkan bahkan lebih tinggi kompleksitas struktur informasi teknik hari ini. Yang ada proses dapat diberikan jauh lebih efisien dengan mengubah struktur informasi lebih tua untuk dukungan yang lebih baru, dan memikirkan kembali kami  filsafat saat menggunakan komputer (Rebolj et al 2002.,). Meskipun ketersediaan sistem perangkat keras dan jaringan nirkabel berkecepatan tinggi, kita masih kekurangan sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung spesifik di tempat tugas, memberikan bimbingan membantu melalui tugas-tugas ini, dan mendukung metode cerdas dari manusia-komputer interaksi yang mempertimbangkan konteks-situs konstruksi dan pengawasan kegiatan di (Menzel et al)., 2002. Sebuah sistem komunikasi diperpanjang, beradaptasi dengan proyek dan pengguna adalah salah satu kemungkinan solusi untuk memperbaiki sistem informasi yang ada dan untuk mengurangi kesenjangan antara penelitian di informasi teknologi dan keadaan praktek kerja sehari-hari.

2.2 POTENSI INTI DARI MOBILE COMPUTING DALAM KONSTRUKSI
Dua aspek utama yang ada ketika melihat sistem apapun: parsial dan aspek holistik. Dalam konstruksi ini
aspek dapat didefinisikan sebagai "melihat perusahaan" atau "pandangan proyek", dan "pandangan pribadi" atau "pandangan aktor". Dalam kedua aspek, komputasi mobile secara signifikan dapat meningkatkan efisiensi arus informasi atau informasi sistem. Jadi, kita harus menyadari bahwa mobile computing menyiratkan fakta-fakta berikut:
• komputer mobile terikat ke orang tertentu
• lokasi komputer mobile dapat menjadi sepotong informasi penting
• komputer mobile (dan dengan demikian orang tersebut) tersedia kapan saja, di mana saja
• orang yang memiliki akses ke sistem kapanpun, dimanapun
Fakta-fakta ini adalah sangat penting dan dasar potensi inti dari komputasi mobile di konstruksi. Dari perusahaan (atau proyek) melihat setiap sistem informasi dalam penggunaannya dapat meningkatkan sebagai berikut:
• batas sistem informasi diperluas ke maksimum, yang berarti informasi yang akan mengalir ke dan dari tujuan / titik asal tanpa penundaan atau hambatan
• informasi tambahan tersedia dari titik terminal, seperti posisi mereka, ID pengguna, suhu dll, dalam kata lain, terminal dapat membantu aplikasi untuk menjadi sensitive.
 Dari pandangan pribadi perbaikan signifikan berikut:
• Orang tersebut dapat tersedia kapan saja, menurut / nya perannya dalam proyek yang relevan
• setiap aktor-aktor lain dalam proyek-proyek yang relevan yang tersedia
• komunikasi pribadi dapat meningkatkan secara signifikan melalui seleksi otomatis menggunakan konteks
parameter (tanggal dan waktu, lokasi, kegiatan dll)
Berdasarkan potensi ini kami telah membangun konsep sistem komunikasi, yang menggunakan inti
potensi komputasi mobile untuk meningkatkan efektivitas TI di konstruksi.

3. Sebuah konteks sistem komunikasi berbasis dinamis

3.1 STRATEGI INTEGRASI
Dalam konsep seperti komputasi mobile dan komputasi di mana-mana, ruang secara inheren hadir (Mitra & Schwartz, 2001). Tujuan semacam ini komputasi adalah keinginan untuk mengatasi jarak fisik ketika mengakses atau memanipulasi informasi. Sebagai contoh, ketika mandor membuat keputusan untuk memecahkan masalah
di lokasi konstruksi, ia membutuhkan cetak biru di tangan dan harus memperbarui rencana yang akan konsisten dengan arus situasi setelah perubahan dibuat. Secara tradisional, dalam situasi seperti itu individu harus membawa semua berpotensi informasi yang berharga dengan dia / dia, yang secara praktis tidak mungkin. Jika tidak, individu harus bergerak ke beberapa lokasi lain dimana informasi disimpan. Komputer dan jaringan dapat mengurutkan diperlukan informasi, dan fisik lokasi informasi menjadi tidak relevan.
Jika komputasi mobile dapat membantu kita untuk mengatasi jarak antara ruang di mana kita berada dan ruang di mana beberapa sumber informasi yang berharga berada, kita harus menyadari hal itu. Hari ini teknologi informasi menangani masalah ini dan membawa dimensi baru dalam hidup kita dan untuk kita yang ada ruang fisik - ini dikenal sebagai ruang virtual. Dengan dimensi baru, ruang yang ada kami memperoleh beberapa penting pintas. Ini berarti kita dapat memperpendek jarak dari "kita" perjalanan jika kita tahu bagaimana menggunakan cara pintas ini di dimensi lain, dalam kasus kami melalui ruang virtual. Dalam cara yang banyak proses dapat dioptimalkan untuk kinerja dan kualitas. Kami berpendapat hari ini solusi yang tidak mengeksploitasi para pintas. Pemetaan antara ruang nyata dan maya harus transparan untuk menjadi sukses. Ketika mengurangi "Jarak" di dunia nyata, kebanyakan sistem memperkenalkan "baru" jarak dalam ruang virtual. Dengan jarak di ruang virtual kami memiliki beberapa faktor dalam pikiran yang mencegah keberhasilan transfer informasi dari sumber informasi kepada pengguna. Sebagai contoh, format yang berbeda dari penyimpanan data dan representasi, manipulasi dengan alat komunikasi, memahami arti sebenarnya dari informasi yang diterima dan konteks di mana ia diproduksi dan harus digunakan, untuk nama hanya beberapa. Oleh karena itu, kita menyadari kebutuhan untuk mengubah konsep yang ada menggunakan komputer yang merupakan masalah mendasar ketika mencoba untuk mengeksploitasi semua potensi dan gigih komputasi mobile. Perubahan konsep ini pasti terkait dengan reorganisasi proses saat ini di mana komputer digunakan sekarang ini.
            Dasar untuk interaksi, komunikasi dan pengelompokan dapat dihubungkan dengan konteks ruang dan lainnya atribut mitra nyata di mana informasi ini dengan mudah dialihkan melalui ruang virtual. Metode untuk penciptaan konteks menjadi sangat penting di sini, karena mereka merupakan alat untuk pemetaan dan membangun hubungan antara dan virtual contoh nyata dari objek yang sama. Kita bisa melihat banyak keuntungan sebagai akibat dari keberadaan benda-benda di ruang virtual dalam konteks yang sesuai. Peralatan yang tersedia untuk pengguna tidak peduli di mana mereka atau di mana mereka berasal. Layanan yang lebih baik dapat beradaptasi dengan kemampuan peralatan dan kebutuhan pengguna. Semua ini sangat meningkatkan mobilitas pengguna.

3.2 PERTIMBANGAN DESAIN SISTEM
Bagian ini membahas isu utama desain sistem untuk mencapai lingkungan komunikasi yang dinamis untuk proyek-proyek konstruksi. Isu-isu utama termasuk arsitektur sistem yang diusulkan. Namun, hal ini kertas tidak dimaksudkan untuk membahas semua rincian dari arsitektur sistem, sebaliknya, hanya menguraikan isu-isu yang berkaitan langsung dengan subyek kertas.
Dari pengertian umum, sistem yang diusulkan menghubungkan produk yang sudah ada, proses model dan proyek kerangka kerja ke dalam jaringan komunikasi pribadi. Proses dan model produk digunakan sebagai integrator untuk semua informasi yang dibutuhkan (Tibaut dan Rebolj, 2003). Dalam hal ini, aliran data dapat menjadi penuh otomatis dan individu tidak akan perlu khawatir tentang yang link komunikasi untuk memilih atau yang file untuk men-download atau meng-upload dalam rangka pertukaran informasi yang dikehendaki. A-friendly user interface (klien perangkat lunak) untuk sistem semacam itu diperlukan juga.
Dalam rangka mencapai-operabilitas terstruktur informasi antar diperlukan bukan dokumen konvensional dan standar non-format data. Teknologi baru seperti eXtensible Markup Language (XML), XML Schema, SOAP (Simple Object Access Protocol) dan XML / Obyek Serialisasi kini telah muncul dan bisa memecahkan masalah untuk masa depan pertukaran informasi. Tujuan utama mereka adalah pengembangan sistem yang diperluas tidak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan masa depan tetapi juga beradaptasi dan fleksibel cukup untuk menggabungkan teknologi inovatif baru masa depan karena mereka muncul.
Dengan ketersediaan dan kematangan teknologi tersebut, sistem heterogen dapat berbagi semantik dari objek informasi dengan berbagi skema XML yang mendefinisikan objek informasi. Antara sistem heterogen, SOAP sebagai standar industri, dapat digunakan sebagai protokol pertukaran data. Setelah sistem menerima beberapa set data XML, dapat menggunakan XML / marshalling alat Obyek untuk memetakan data XML set untuk model objek internal.
Jadi, dengan teknologi ini, sistem dapat memanipulasi objek dari sistem lain, sama seperti jika ini benda yang lokal untuk itu. Namun, masalah yang paling kritis menerapkan teknologi ini XML - berdasarkan standar. Yakni, skema XML bersama ini memungkinkan sistem untuk bekerja sama dengan benar menafsirkan informasi yang dipertukarkan antara perusahaan bekerja sama. vendor perangkat lunak yang telah mengembangkan dan menerapkan skema XML milik mereka sendiri. Ini skema kepemilikan mungkin tidak kompatibel dengan satu sama lain. Pada tingkat industri, berbasis XML standar seperti aecXML dan ifcXML masih berada di bawah pembangunan. mungkin menggunakan Dijelaskan of-terkait teknologi XML hanya menunjukkan pertimbangan desain utama yang mendukung sistem yang diusulkan.
Dengan mencapai ke dalam struktur yang kompleks seperti dan proses model produk, mendapatkan parameter yang mempengaruhi konstelasi saat jaringan komunikasi personal bisa menjadi tugas yang rumit. Oleh karena itu,, modular multi-layer pendekatan diperlukan untuk membuat sistem kerja. Ini berarti bahwa pilihan saat ini orang-orang "dalam jangkauan" dapat dipengaruhi oleh atau kurang lebih parameter. Parameter baik dapat mencakup informasi yang sangat spesifik pada aktivitas saat ini tentang model proses, dan pada lokasi saat ini, yang relevan dengan bagian dari situs konstruksi atau bangunan (misalnya kolom tertentu dari jembatan), atau hanya pada orang dan dia atau item di kalender. Yang penting sebagian besar adalah bahwa sistem komunikasi dapat menyesuaikan diri dengan informasi yang tersedia.

4. Kesimpulan
Penelitian dan aplikasi dalam berbagai domain telah membuktikan potensi tinggi komputasi mobile. Dalam kasus industri konstruksi ini bahkan lebih jelas karena karakteristik dari sebuah situs bangunan. penulis makalah ini bahkan percaya bahwa mobile computing adalah teknologi kunci untuk TI terobosan dalam konstruksi. Pentingnya mobile computing tidak hanya dalam membawa informasi kepada eksternal terminal sistem informasi umum, atau dalam memiliki informasi ini dan daya komputasi yang tersedia di mana saja dan kapan saja, namun dalam beberapa kondisi baru yang penting: dalam ketersediaan permanen kunci proyek aktor dalam ruang virtual. Tentu saja keadaan ini tidak boleh disalahgunakan untuk manusia merugikan. Sebaliknya, komputer harus mengambil peran seorang asisten yang canggih dan secara otomatis proses informasi sebanyak mungkin.
Untuk alasan ini kami telah mengintegrasikan aplikasi yang ada (termasuk layanan olahpesan cepat, kalender pribadi dan komunikasi perangkat lunak), sumber informasi umum (seperti data proyek, produk dan proses model), dan spesifik "informasi terminal" (seperti lokasi) untuk membangun Dinamis Komunikasi Lingkungan (Dyce) dengan mengukur manusia - aktor - terlibat dalam berbagai proyek dan tugas. Dengan cara ini, komputer mobile benar-benar bisa menjadi asisten pribadi digital canggih (PDA), yang akan memberikan manusia dengan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang baik, dan meninggalkan waktu lebih manusiawi untuk bekerja kreatif. Dari aspek proyek, ini berarti halus aliran banyak informasi dan dengan demikian tingkat yang lebih tinggi kualitas. Konsep Dyce diusulkan tidak diragukan lagi merupakan tinggi gelar banyak menggunakan IT dalam industri konstruksi, yang cocok menjadi giat virtual masa depan.



II. Cloud Computing : Komputasi Awan Pada Sebuah Universitas

ABSTRAKS
Tulisan ini menjelaskan suatu wacana Cloud Computing di sebuah  Universitas untuk mengatasi masalah penyimpanan data digital maupun sumber daya yang semakin besar dan kebutuhan bandwidth yang sangat besar di saat tertentu saja. Cloud computing merupakan salah satu solusi untuk permasalahan tersebut melalui Virtual Storage, Virtual Server dan Virtual Resources. Cloud computing merupakan penggabungan pemanfaatan teknologi komputasi dan pengembangan berbasis internet yang menawarkan fasilitas sharing sumber daya tanpa perangkat tambahan, biaya yang lebih terjangkau, dan penyimpanan data yang tidak terbatas.

1. PENDAHULUAN
Suatu perguruan tinggi, terutama yang memiliki jumlah mahasiswa dan karyawan sangat banyak, teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi kebutuhan utama bahkan tulang punggung. Pengolahan informasi, pertukaran informasi dan data yang ditampung juga termasuk jumlah gedung dan
ruang serta kegiatan-kegiatan. Sehingga pengembangan dan pengelolaannya perlu dipikirkan dan dirancang sebaik mungkin agar sarana tersebut dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif.
 Universitas sebagai salah satu perguruan tinggi, memerlukan beberapa sistem informasi untuk mengolah data-data yang ada, diantaranya adalah sistem KRS online, mail server dan web portal tiap unit yang terdapat di dalam Universitas. Data yang diolah dan disimpan pada sistem tersebut makin lama akan makin bertambah, sehingga memerlukan tempat penyimpangan (storage) yang besar. Ditambah lagi untuk kebutuhan proses KRS online, yang dilakukan 3(tiga) kali setahun –awal semester ganjil, genap dan pendek, tidak sedikit bandwidth yang diperlukan.
Terdapat beberapa solusi yang sudah dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, yakni pembelian bandwidth tambahan untuk proses KRS dan penambahan kapasitas penyimpanan secara online. Untuk pembelian bandwidth, biaya yang diperlukan sama dengan biaya untuk bandwidth penggunaan normal, artinya terdapat selang waktu idle yang cukup lama pada bandwidth tersebut saat proses KRS-online tidak dilakukan. Di sisi penyimpanan data untuk webportal maupun mail server, penambahan kapasitas juga mengakibatkan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan perangkat kerasnya menjadi bertambah.
Cloud Computing adalah sebuah teknologi yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan keterbatasan bandwidth dan ruang penyimpanan. Teknologi ini menggabungkan prinsip dasar ekonomi dan peletakan sumber daya komputasi. Teknologi komputasi ini memiliki beberapa karakteristik, salah satunya adalah virtualisasi sumber daya komputasi dan penyewaan berbasis penggunaan.
 Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang konsep penerapan teknologi Cloud Computing (Komputasi Awan) dapat dimanfaatkan di dunia pendidikan, khususnya pada sebuah Universitas.

2. CLOUD COMPUTING (KOMPUTASI AWAN)
Istilah cloud computing adalah hal yang relative baru dalam dunia komputasi dan mungkin belum begitu familiar bagi sebagian orang di Indonesia karena belum banyak diterapkan. Cloud computing (komputasi awan) menggabungkan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Di dalamnya terdapat layanan (service) yang dapat diakses oleh para penggunanya melalui internet tanpa mengetahui infrastrukturnya. Penamaan cloud computing sendiri terdiri dari cloud yang merupakan metafora dari internet. Awan telah digunakan secara tradisional untuk mewakili internet dalam lingkungan jaringan. Knorr dan Gruman (2007) berpendapat: "Sebagai metafora untuk Internet, 'awan' adalah sesuatu yang klise, tetapi ketika dikombinasikan dengan 'Komputasi,' mendapat makna yang lebih besar". Ilustrasi Cloud Computing ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1. Ilustrasi cloud computing


Tujuan awal komputasi awan ini adalah efisiensi biaya operasional terutama pada bisnis kelas kecil dan menengah. Namun pada perkembangannya,hampir semua kelas bisnis memanfaatkannya.Dengan komputasi awan, perusahaan tidak perlumelakukan pengembangan, pembelian, pemeliharaandan pengamanan perangkat lunak dan keras sertasistem operasi karena sudah dilakukan secara virtualoleh penyedia layanan tersebut, termasuk proses keterkiniannya. Sehingga terkadang dapat dianalogikan seperti pelanggan menyewa listrik ke PLN. Contoh penyedia layanan komputasi awan ini adalah Amazon yang menyewakan Virtual Server berbasis waktu penggunaan dan Virtual Storage berbasis kapasitas pakai. Di Indonesia PT Telkom dan IBM juga sudah menyediakan layanan semacam. Beberapa manfaat dari komputasi awan adalah:
a. Penghematan Biaya
Penggunaan teknologi ini menghemat biaya karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya dari sebuah organisasi dan juga membantu dalam menekan biaya operasi yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi dalam rangka meningkatkan reliability dan kritikan sistem yang dibangun.
b. Peningkatan kapasitas penyimpanan
Sebuah organisasi yang menggunakan teknologi ini dapat menyimpan data lebih banyak dibandingkan pada private computer.
c. Mudah diotomatisasi
Seorang developer tidak perlu khawatir terhadap software agar tetap up-to-date.
d. Fleksibel
Teknologi ini menawarkan lebih banyak fleksibilitas, contohnya dalam hal virtualisasi, dari metode komputasi sebelumnya dan dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat berubah.
e. Mobilitas yang lebih
Organisasi yang mempunyai pegawai/pengguna dapat mengakses informasi dimanapun mereka
berada. Cloud dapat membuat manejemen dan operasional lebih mudah karena sistem pribadi atau organisasi yang terkoneksi dalam satu cloud sehingga dapat dengan mudah untuk memonitor dan mengaturnya.
f. Mengubah titik fokus
Sebuah organisasi tidak perlu lagi mengkhawatirkan server yang harus di-update dan isu komputasi lainnya, sehingga dapat focus pada hal lain.

Sedangkan konsep-konsep yang berjalan di atas teknologi komputasi awan ini adalah:
a. Infrastructure as a Service (IaaS): konsep tertua dimana pengimplementasiannya banyak dilakukan mulai dari penggunaan atau penyewaan jaringan untuk akses seperti Internet dan layanan Disaster Recovery Center
b. Platform as a Service (PaaS): konsepnya serupa dengan IaaS. Namun Platform disini adalah sistem operasi dan infrastruktur pendukungnya untuk aplikasi dapat dikembangkan dan dieksekusi. Contohnya adalah layanan dari situs Force.Com dan Microsoft bekerja sama dengan
Azure. Fasilitas yang disediakan meliputi manajemen basisdata, keamanan, dsb.
c. Software as a Service (SaaS): berada satu tingkat diatas PaaS dan IaaS, dimana SaaS menawarkan suatu aplikasi bisnis tertentu.
Contoh yang paling mutakhir adalah SalesForce.Com, Service-Now.Com, Google Apps, dsb.

 Gambar 2. KonsepKomputasi Awan

Di samping itu, terdapat beberapa karakteristik dari komputasi awan adalah:
a. Sumber daya untuk melakukan komputasi secara virtual.
b. Kapasitas dan Skala yang nampak tidak berbatas.
c. Penyewa layanan melakukan konfigurasi dan semacamnya secara mandiri.
d. Pembiayaan sewa yang tergantung penggunaan.
e. Syarat dan ketentuan yang fleksibel.
f. Memungkinkan penyewa lebih dari satu.
g. Penggunaan sumber daya tergantung kebutuhan.

3. MODEL PEMANFAATAN KOMPUTASI AWAN
Dari manfaat, konsep dan karakteristik yang dimiliki komputasi awan, seperti yang  udah
dideskripsikan secara singkat di bagian 2, komputasi ini dapat dimanfaatkan di institusi pendidikan tinggi, contohnya pada sebuah Universitas. Berikut ini akan dideskripsikan beberapa model pemanfaatan yang dapat dilakukan, yaitu pada email server, webportal dan KRS-Online.
Untuk mendukung kegiatan dan perkuliahan di sebuah Universitas, beberapa website digunakan. Website tersebut antara lain: www.xxx.ac.id sebagai portal utama universitas, klasiber.xxx.ac.id sebagai portal e-learning, dan beberapa portal unit maupun fakultas/jurusan seperti penelitian.xxx.ac.id dan informatics.xxx.ac.id.
Portal-portal tersebut, jelas akan mengkonsumsi banyak ruang penyimpangan, dan peningkatannya sangat signifikan seiring dengan pertambahan jumlah mahasiswa yang ada, terutama portal elearning yang menyimpan banyak materi-materi kuliah. Email server yang dibangun oleh Universitas, tentunya memerlukan ruang penyimpanan yang tidak sedikit untuk menampung pesan-pesannya. Di samping itu, proses KRS-online oleh semua mahasiswa di sebuah Universitas membutuhkan bandwidth yang sangat besar, dan itu hanya terjadi pada awal semester.
Gambar 3. Model Penerapan Komputasi Awan pada sebuah Universitas                        
                                 
Pada model yang ditunjukkan di gambar 3, terlihat proses webhosting dari beberapa portal di lingkungan Universitas dapat dihubungkan dengan fasilitas Virtual Server pada penyedia layanan komputasi awan dan Mail server dihubungkan pada Virtual Storage. Sedangkan untuk proses KRS-online, diarahkan pada bandwidth yang disediakan penyeddia layanan komputasi awan dengan kapasitas tertentu saat diperlukan saja. Dalam perancangan ini diasumsikan bahwa Universitas menyewa atau melakukan Cloud Service secara Private.

4. TANTANGAN DAN KENDALA
Penerapan komputasi awan pada sebuah Universitas tidak berarti tanpa tantangan dan kendala. Berikut adalah beberapa diantaranya :
a. Masih terdapat kekurangan transparansi, term of service yang tidak fleksibel, kelemahan proses negosiasi dan audit, sehingga dapat bermasalah jika terjadi hal-hal yang beresiko dalam
perjalanannya.
b. Keuntungan teknologi ini belum dapat diukur secara tepat, sehingga prediksi keuntungan jangka panjang sulit dilakukan. Jika terukur, akan melewati banyak proses perhitungan.
c. Bagaimana mengintegrasikan sistem dan proses yang sudah berjalan, informasi yang ada, dan
data-data penting dengan layanan komputasi awan, adalah sebuah pertanyaan klasik yang selalu muncul dalam penerapan teknologi baru.
d. Jika terdapat perubahan pada sistem penyedia layanan, bagaimana sinkronisasi hasil perubahan terhadap proses yang terdapat pada layanan yang dipalai oleh konsumen juga perlu
dipikirkan.
e. Kerahasiaan dan Ketersediaan data.

5. DISKUSI DAN KESIMPULAN
Dari pemodelan, tantangan dan kendala komputasi awan yang sudah dijelaskan di bagian 3 dan 4, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam proses pengembangan komputasi awan pada sebuah Universitas.
Berikut ini tahapan-tahapan yang harus dilakukan:
a. Tahap pertama dalam pembuatan komputasi awan yang dilakukan adalah mempelajari mekanisme, ketentuan dan syarat dari penyedia layanan dalam keberlangsungan Cloud Service,
yaitu layanan seperti sistem operasi, browser, dan telpon. Proses yang ada pada cloud service
diusahakan adalah bersifat sederhena dan berulang-ulang.
b. Tahap kedua adalah proses pemisahan proses yang bersifat internal dalam sistem fakultas dan proses yang dapat digunakan oleh umum. Hal ini untuk menghindari kebocoran data karena masyarakat dapat mengakses internal system fakultas.
c. Tahap ketiga adalah proses pembangunan komputasi awan yang diinginkan dengan mengikuti penduan penyedia layanan.

Sebagai kesimpulan, untuk pemanfaatan komputasi awan yang disediakan oleh beberapa penyedia layanan, sangat layak diterapkan oleh Universitas sebagai salah satu perguruan tinggi yang memerlukan banyak sumber daya, sehingga dapat diwujudkan sebuah mekanisme optimalisasi sumber daya.