Jongin

Jongin

Senin, 29 November 2010

Perkembangan Alat Pemutar Musik

Musik, semua orang pasti suka dengan musik. Musik merupakan bagian dari setiap jiwa manusia. Musik bisa kita dengarkan dengan nadanya yang keras maupun lembut. Pada zaman modern ini kita bisa mendengarkan musik dari berbagai alat elektronik. Bisa dari ipod, mp3, mp4, dan sebagainya. Tapi tahukah anda bagaimana perkembangan alat pemutar music tersebut. Sehingga kita dapat mendengarkan musik dari alat elektronik yang sangat kecil???.


Piringan Hitam yang diputar dengan Gramophone

Piringan hitam merupakan sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar untuk menghasilkan bunyi dari sebuah disc. Ide ini berasal dari Charles Cros dari Perancis pada tahum 1887. Namun sayangnya tidak pernah terwujud. Pada tahun yang sama, Thomas A. Edison menemukan Phonograph (pemutar piringan hitam) yang berfungsi untuk merekam suara yang kebanyakan digunakan untuk keperluan kantor.

Nama Gramophone berasal dari Emilie Berliner yang pada tahun 1888 menemukan piringan hitam jenis baru dan mematenkannya di bawah label Berliner Gramaphone. Pada tahun 1918 masa pematenan berakhir, semua label pun berlomba-lomba untuk memproduksi piringan hitam. Gramophone memiliki jarum yang digoreskan di atas piringan hitam yang bergerak memutar. Jarum ini berfungsi untuk mengirimkan getaran suara music melalui pipa suara berbentuk seperti terompet besar yang terletak di samping piringan hitam tersebut. Piringan hitam awalnya terbuat dari berbagai macam bahan, kaca, karet, bahkan plastik. Tapi piringan hitam yang terkenal terbuat dari shellac, yaitu bahan dari kapas yang biasa digunakan untuk membuat kertas manila.

Shahi Gramophone

Sejak tahun 1892 sampai tahun 1901, piringan hitam dibuat dalam berbagai ukuran. Mulai dari yang berdiameter 12.7cm, 17.5 cm, hingga 25 cm. Tapi semuanya hanya bisa diputar satu sisi saja.

Gramophone yang berkembang menjadi Turntable

Nah, baru di tahun 1908 dibuat piringan hitam yang bisa diputar bolak balik. pada tahun 1925 mulai dikembangkan alat musik jenis baru yang bernama turn table. Sebenarnya cara kerja turn table mirip dengan gramophone, hanya saja alat penggeraknya sudah menggunakan listrik dan suaranya keluar melalui speakerphone.

Alat musik turn table juga punya beberapa aplikasi tambahan yang bisa membuat suara music jadi lebih enak didengar. Seperti aplikasi tone arm, untuk menahan jarum piringan hitam supaya tetap stabil, aplikasi pengatur cepat dan lambatnya suara musik yang keluar, dan ada juga changer, yaitu aplikasi untuk mengganti piringan hitam secara otomatis. Saat ini turn table yang digunakan oleh para DJ sudah banyak dimodifikasi dan memiliki berbagai aplikasi tambahan. Disini termasuk mencampur suara (audio mixing), cueing, slip-cueing, phrasing, memotong musik (cutting), beat juggling, menggesek ( scratching), menyamakan ketukan (beatmatching), menjatuhkan jarum (needle drops), menggeser fasa (phase shifting), dan masih banyak lagi.

Selain alat musiknya yang berkembang. Ternyata piringan hitam pun juga ikut berkembang. Piringan hitam yang tebuat dari bahan shellac akhirnya diganti dengan bahan plastic Vinyl (sejenis plastic polymer). Ini disebabkan karena piringan hitam yang terbuat dari bahan shellac gampang rusak. Kemampuan recording piringan hitam ini juga bermacam-macam, ada jenis 78 record yang diputar selama 3-5 menit per side, jenis 4 record bisa diputar 4-6 menit per side dan 33 1/3 Long-Playing Records yang bisa diputar sampai 20 menit per side.

Kaset yang diputar dengan Tape

Compact Cassette merupakan salah satu bagian dari Magnetic Tape, dikarenakan sudah banyak dari kita yang telah memilikinya, hal itu menjadi bagian yang khusus. Compact Cassette diperkenalkan oleh Philips pada tahun 1963. Kemudian pada 1965 mulai diproduksi secara missal. Namun tidak sampai tahun 1970 menjadi populer.

Kaset

Pada tahun 1971, Advent Corporation memperkenalkan Model 201 tape deck yang mengkombinasikan Dolby Type B dan chromium dioxide (Cr02). Komputer, seperti ZX Spectrum, Commodore 64 dan Amstrad CPC menggunakan kaset untuk menyimpan data. Standar 90 menit Compact Cassette dapat menyimpan sekitar 700kB hingga 1MB dari data tiap sisinya. Jika disetarakan dengan DVD, maka data dalam Compact Cassette dapat dijalankan selama 281 hari.

Tahun 1980an muncul Walkman dari Sony sebagai media pemutar kaset portable. Pita kaset dapat merekam lagu dengan durasi hingga 1 jam di setiap sisinya. Kualitasnya cukup baik namun kerap kali terjadi penurunan kualitas suara yang dihasilkan ketika pita kaset mengalami gangguan, kotor atau rusak.

Tape yang berkembang menjadi Walkman

Walkman yang Pertama dirilis pada tagl 1 Juli 1979 di Jepang. Walkman pertama ini dirilis dengan menggunakan kaset. Kemudian muncul Walkman Pressman dengan teknologi baru untuk merekam suara. Ditahun 1984 Walkman memperkenalkan recording cassette deck dengan kualitas suara yang sangat jernih dan ada layar led sebagai penunjuk dan pengukur recording level, juga dilengkapi kontrol manual recording. Diseri ini disebutkan bahwa daya yang dipakai adalah dari 4 baterai AA. Seperti halnya sekarang Walkman SE punya kompetitor ponsel music dari vendor lain, dulupun walkman sony punya kompetitor yaitu Toshiba Walky dan Aiwa CasseteBoy.


CD, VCD, DVD yang diputar dengan CD player ataupun Discman

CD dibuat dalam usaha merampingkan media penyimpanan musik dengan memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan. Musik dalam format CD, VCD maupun DVD memiliki kualitas suara yang lebih baik tetapi tetap mengalami gangguan jika disc tersebut tergores, berdebu ataupun rusak. Selama bertahun-tahun piringan hitam merajai dunia industri musik.

Sampai pada tahun 1979 dua perusahaan raksasa, Phillips dan Sonny, bergabung untuk mendesign disc music yang berbentuk digital audio.

Dan akhirnya pada tahun 1982, Compact Disc Player pertama dipasarkan di wilayah Asia. Compact Disc Player atau yang lebih dikenal dengan singkatan CD player memiliki 3 komponen utama, yaitu drive motor, lensa, dan tracking mechanism. Drive motor di CD player bertugas memutar disc dengan kecepatan sampi 500 rpm (revoluting per minute). Sedangkan tracking mechanism berfungsi menggerakan sistem lensa yang membaca informasi dari disc dengan menggunakan sensor sinar laser. Alat music CD player ini mengunakan Compact Disc (CD) sebagai pengganti piringan hitam. CD ini terbuat dari bahan plastic polycarbonate dan aluminium. Saat ini ukuran standar CD ada dua macam, yaitu diameter 12 cm yang untuk 74-80 menit dan diameter 8 cm yang popular dengan sebutan mini CD, bisa untuk 21 menit.

DVD (Digital Versatile Disc atau Digital Video Disc) merupakan dasar dari CD menggunakan teknologi laser yang berbeda. Panjang gelombang laser menggunakan 780nm sinar inframerah (standar CD menggunakan 625 nm hingga 650nm sinar inframerah) yang membuatnya memungkinkan menyimpan data pada space yang sama. Dua lapisan DVD dapat menyimpan data sebesar 8.5 GB.

Pada tahun 1984 Sony merilis CD Walkman dengan nama Discman dan serinya D-50. Fitur andalannya adalah Electronic Skip Protection(ESP) dimana lagu tidak akan skip(lompat) jika terjadi guncangan pada discman, karena dengan teknologi G-Protection discman sudah membaca isi disc dan lalu menyimpan dalam memory.

Ditahun 1989 Sony mengeluarkan Walkman yang menggunakan 2 motor pemutar playback dengan fitur Dolby B/C noise reduction decoding, Mega Bass/DBB bass boost, tape type select,dua auto reverse modes.

Ditahun 1992 ada MiniDisc Walkman atau MD Walkman, dengan kapasitas 4 kali lebih besar dari CD biasa untuk recorder-player. Minidisc Walkman bisa memutar minidisc baik yang direkam secara digital maupun analog seperti memutar hasil rekaman live audio langsung dari microphone-nya. Dari MD Walkman kemudian berganti NetMD (NetworkMD) dengan dukungan USB kita bisa transfer lagu dari PC ke NetMD, format yang dipakai adalah ATRAC3 jadi sebelumnya convert dulu music dari CD atau MP3 keformat ATRAC3 ini.


Ditahun 2004 Sony merilis Hi-MD Walkman dengan kapasitas memory 1GB dan Hi-MD Walkman inilah yang dapat langsung memutar Mp3 tanpa perlu di convert lagi ke format ATRAC3.

Musik Digital yang diputar dengan MP3 Player, iPod, ataupun MP4 Player

Musik Digital adalah harmonisasi bunyi yang dibuat melalui perekaman konvensional maupun suara sintetis yang disimpan dalam media berbasis teknologi komputer. Format digital dapat menyimpan data dalam jumlah besar, jangka panjang dan berjaringan luas.

Musik Digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan, yaitu :

  • MP3

MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro.

  • WAV

WAV merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karenanya berukuran besar.

  • AAC

AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar Motion Picture Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan Apple pada toko musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar musik digital portabel dari Apple, adalah peranti terkemuka yang mendukung format ini.

  • WMA

Format yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA) ini disukai para vendor musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini. Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas musik yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan didukung oleh peranti lunak dan peranti keras terbaru pada umumnya.

  • Ogg Vorbis

Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.

Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.

  • Real Audio

Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas RealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4.

  • MIDI

Format audio satu ini lebih cocok untuk suara yang dihasilkan oleh synthesizer atau peranti elektronik lainnya, tetapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu akurat. File dengan format ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone.

MP3 Player Ipod


Musik Digital sebagai Inovasi Baru

Inovasi baru di bidang musik adalah musik digital. Dengan format MP3, OOG, atau WAV musik digital mulai mengeluarkan gaungnya. Banyaknya pemutar musik digital yang mendukung format ini membuat era baru musik digital. Misalnya kalau sebelumnya, musik di-ripped- istilah untuk ekstraksi audio digital – dan terperangkap di PC dan Mac dengan aplikasi semacam iTunes. Kini dengan hadirnya iPod sebagai peranti musik portable canggih yang pernah diciptakan, terjadi perpaduan kenyamanan web dengan portabilitas dan fungsi sebagai sebuah platform yang benar-benar universal. Hal lain yang mendukung transformasi media sang musik adalah tindakan label-label besar yang meninggalkan sistem proteksi musik digital atau digital right management (DRM). Sampai tahun 2007 lalu, label-label besar masih tidak yakin penghapusan DRM akan mendongkrak penjualan album karena tanpa hal tersebut musik digital dengan bebas didisribusikan di antara konsumen yang berarti tak ada pemasukan untuk label.

Keunggulan

Musik dalam format digital memiliki beberapa keunggulan dibanding musik dalam medium konvensional, yaitu :

  • format yang beragam dapat disesuaikan dengan teknologi yang digunakan
  • kualitas copy yang serupa dengan master memudahkan penggandaan dari pihak perusahaan rekaman tanpa menurunkan mutu
  • proses penjualan dengan pendekatan single atau satu lagu terbukti jauh lebih efektif dan efisien ketimbang medium konvensional seperti kaset atau CD

Kekurangan

Dengan segala kelebihannya, musik digital memiliki beberapa kekurangan juga yaitu :

  • kemudahan perekaman dan penggandaan rekaman memacu terjadinya pembajakan yang tentu saja akan merugikan
  • penyebaran musik digital di Internet tidak bisa sepenuhnya dikontrol oleh label sehingga mempengaruhi pemasukan untuk label.



Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Audio_digital

http://yudi.staff.uns.ac.id/2009/03/09/sejarah-perkembangan-media-penyimpan-data/

http://no-n4m3.blogspot.com/2009/01/sejarah-walkman.html

http://apmukti.staff.uns.ac.id/2009/05/25/sejarah-singkat-perkembangan-format-musik/

1 komentar:

  1. Wah...pemahaman akan perkembangan tekknologi audionya ok punya gan. Jadi kepengen nanya, kebetulan ane punya ide buat diri sendiri. Ane mau bikin audio kaligrafi, maksudnya gini, ane mo bikin kaligrafi dalam bentuk konvensional berupa lukisan di gantung di dinding tapi mo ane tambahin audionya jadi kita ga cuma mlototin tuh kaligrafi tapi juga bisa sekalian dengerin lantunan indah suara ngajinya. Mohon pencerahan gan, kira2 media audio apa yang cocok ya? mohon responnya ke email ane ya kirana1970@gmail.com. makasih sebelumnya.

    BalasHapus